Minggu, 04 Oktober 2020

Widgets

on

Rosario Bukan Ditujukan Kepada Bunda Maria dan Rosario Lebih dari Doa



Bulan Oktober bagi umat Katolik erat kaitannya dengan Devosi kepada Bunda Maria. Berbeda dengan bulan Mei yang banyak diisi kegiatan berziarah karena berkaitan dengan Pesta (Festum) Perawan Maria Mengunjungi Elizabeth (31 Mei), bulan Oktober dominan dengan kegiatan yang sifatnya internal dalam rangka membangun sikap doa khusuk melalui Rosario. Meski dua bulan tersebut dikhususkan untuk penghormatan kepada Maria, tak berarti menggantikan/melampaui hormat dan pemuliaan kepada Yesus sebagai Juruselamat yang sesungguhnya. Tanpa Yesus Maria bukanlah siapa-siapa, tetapi keputusan Maria untuk menjawab “Ya” atas rencana keselamatan, itulah yang membuka jalan keselamatan bagi kita semua (Rm. Christianus Hendrik, Seputar Liturgi dan Perayaan Ekaristi Gereja Katolik Indonesia)

Bentuk Devosi kepada Bunda Maria sebenarnya bermacam-macam seperti ziarah, Novena Tiga Salam Maria, Legio Maria, Rosario dan masih banyak lagi. Devosi sendiri merupakan penghormatan yang tingkatnya ada di bawah Sakramen

Rosario merupakan bentuk devosi yang paling banyak dilakukan umat pada bulan Oktober baik secara pribadi maupun berkelompok (keluarga atau lingkungan) sebab tanggal 7 Oktober adalah Peringatan (Memoria) “Maria Ratu Rosario”.

“Rosario adalah kitab bagi mereka yang buta, di mana jiwa-jiwa melihat dan di sana ditampilkan drama kasih teragung yang pernah dikenal dunia; Rosario adalah kitab bagi mereka yang sederhana, yang menghantar mereka masuk ke dalam misteri-misteri dan pengetahuan yang lebih memuaskan hati dari pendidikan manusia; Rosario adalah kitab bagi mereka yang lanjut usia, yang matanya tertutup terhadap bayang-bayang dunia ini dan terbuka pada dunia mendatang. Kuasa rosario melampaui kata-kata.” (Uskup Agung Fulton Sheen, dikutip Rm William P. Saunders dalam Asal-usul Rosario)

Banyak umat Non-Katolik mengira bahwa Doa Rosario adalah doa kepada Maria. Sesungguhnya Doa Rosario adalah doa kepada Tuhan Yesus, dengan meneladani intersesi (bantuan doa) Bunda Maria. Dalam doa Rosario Bunda Maria menemani didalam doa, merenungkan peristiwa kelahiran, penderitaan, dan kemuliaan Putranya.

Perjalanan melalui peristiwa Gembira, Cahaya, Sedih dan Mulia yang ada mengajak kita merenungkan Inkarnasi Tuhan kita sehingga melalui doa Rosario diharapkan kita bertumbuh melalui penghormatan terhadap misteri-misteri tersebut dan lebih menyadari akan kehadiran serta penyertaan Tuhan setiap waktu. Melalui doa Rosario juga kita memohon agar Bunda Maria memimpin, mendampingi serta menghantar kita dan semua orang yang percaya kepada Yesus.

Rosario sesungguhnya lebih daripada doa sebab Rosario sejatinya merupakan sebuah simbol hubungan antara kita dengan Tuhan sebagaimana telah diteladankan oleh Maria dalam penuh kepasrahan dan percaya

Untuk dapat mencapai hubungan yang demikian diperlukan sikap iman dan harapan yang teguh dalam keseharian kita dimana kesemuanya itu akan berpuncak pada arti sesungguhnya dari Rosario yaitu misi Kristus sendiri, perjalanan Bunda Maria di dunia sebagai Ibu sekaligus murid dari Kristus dan tugas kita untuk memuliakan Tri Tunggal Maha Kudus

Doa Rosario memerlukan suasana hening dan tenang sehingga memungkinkan kita menghayati setiap misteri dengan sepenuh hati.

Doa Rosario dilakukan dengan merenungkan 20 misteri dan mendaraskan sepuluh Salam Maria, Bapa Kami dan Kemuliaan pada setiap Misteri.

Merenungkan misteri dalam Rosario dengan cara menghadirkan misteri yang sedang direnungkan melalui imajinasi kita. Sambil menghadirkan misteri tersebut kita doakan Salam Maria. Dalam berdoa Rosario kita hendak mengungkapkan perasaan “Yesus dan Maria, aku mencintai-Mu”. Perasaan yang terus diulang ini diharapkan menumbuhkan rasa cinta kta yang makin dalam.

Kita berdoa kepada Bunda Maria karena ia adalah Bunda Allah dan doa-doanya sangatlah besar kuasanya (Yoh 2:1-11). Ketika kita berdoa Salam Maria, kita menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda Maria. Kita menyatukan doa-doa kita kepada Tuhan dengan doa-doa Bunda Maria kepada Tuhan. Kita tidak menyembah Bunda Maria, kita hanya menyembah Tuhan saja. Ketika kita berdoa kepada Bunda Maria, kita menghormatinya sebagai Bunda Allah dan sebagai Bunda Rohani kita (Why 12:17, Yoh 19:26,27). Saat kita amat membutuhkan pertolongan, kita tidak saja berdoa sendiri kepada Tuhan secara langsung, tetapi kita juga meminta orang lain berdoa bagi kita dan bersama kita. Ketika kita berdoa Rosario, kita didukung oleh Bunda Maria, Bunda Allah yang Kudus, yang berdoa kepada Tuhan bagi kita dan bersama kita. Tuhan menghendaki kita menghormati Bunda Maria karena perannya yang istimewa dalam karya keselamatan Allah. Tuhan menghendaki Bunda Maria ambil bagian dalam penebusan umat manusia, sama seperti Hawa ambil bagian dalam jatuhnya umat manusia ke dalam dosa. Sama seperti seorang Bapa dipenuhi sukacita karena cinta dan penghormatan yang diberikan orang kepada anak-anaknya, demikian juga Allah Bapa dipenuhi sukacita dan menghendaki kita menghormati puteri-Nya, Maria, Bunda PuteraNya, Yesus (Fr. Francis J. Peffley).


Dalam Rosario terdapat 20 misteri yang terbagi dalam 4 peristiwa:

1. Peristiwa-Peristiwa Gembira, didoakan pada hari Senin dan Sabtu atau Masa Adven dan Natal:
  • Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Lukas 1:26-38). Pada peristiwa ini kita memohon kepada Bunda Maria agar kepada kita dikaruiniakan ketaatan kepada Bapa.
  • Maria mengunjungi Elisabet, saudari-Nya (Lukas 1:39-45). Mohonkan kepada Bunda Maria agar Kritus diberitakan kepada saudara kita, sesama kita dan seluruh dunia.
  • Yesus dilahirkan di Bethlehem (Lukas 2:1-7).
  • Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Lukas 2:22-40). Mohonkan semangat pengorbanan diri yang tulus kepada sesama.
  • Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Lukas 2:41-52). Mintalah agar kita selalu menemukan dan mendengarkan sapaan Yesus dalam keseharian.
2. Peristiwa-Peristiwa Terang, didoakan pada hari Kamis:
  • Yesus dibaptis di Sungai Yordan (Matius 3: 13-17)
  • Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-12)
  • Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Matius 3:2, 4:17-23, Markus 1:15)
  • Yesus menampakkan kemuliaan-Nya (Matius 17:1-9)
  • Yesus menetapkan Ekaristi (Markus 14:22-23, Lukas 22:19-29)
3. Peristiwa-Peristiwa Sedih, didoakan pada hari Selasa, Jumat, atau Masa Puasa:
  • Yesus berdoa kepada Bapa-Nya dalam sakrat maut (Lukas 22:39-46). Mohonlah pengampunan atas segala dosa kita.
  • Yesus didera (Yohanes 19:1). Mohonkan pengampunan kepada mereka yang melakukan penganiayaan terhadap umat Kristiani.
  • Yesus dimahkotai duri (Yohanes 19:2-3). Mohonkan agar kita selalu diajarkan sikap lemah lembut dan rendah hati.
  • Yesus memanggul salib-Nya ke bukit Golgota (Lukas 23:26-32). Mohonkan rahmat agar kita selalu sanggup menghadapi segala kesulitan dengan penuh kesabaran dalam persatuan dengan Kristus Yesus.
  • Yesus wafat di salib (Lukas 23:44-49). Mohonkan kemurahan dan kesediaan diri untuk melayani Tuhan.
4. Peristiwa-Peristiwa Mulia, didoakan pada hari Rabu, Minggu, atau Masa Paskah:
  • Yesus bangkit dari antara orang mati (Lukas 24:1-12). Mohonkan agar kita selalu memiliki kekuatan dan ketekunan iman dalam Kristus.
  • Yesus naik ke surga (Lukas 24:50-53). Kontemplasi dan ingatan akan surga diharapkan menjadikan kita lebih bersyukur dan lebih peduli terhadap hal-hal yang mungkin selama ini kita anggap biasa saja dan kita biarkan berlalu tanpa makna.
  • Roh Kudus turun atas Para Rasul (Kisah Para Rasul 2:1-13). Mohonkan agar kita semakin mengenal kasih Ilahi.
  • Maria diangkat ke surga (Lukas 1:46-55). Mohonkan kasih karunia agar kita tetap setia hingga akhir hayat.
  • Maria dimahkotai di surga (Wahyu 7:9-20, 12:1, 21-1-5, 22:12). Mohonkan pada Bunda Maria untuk memimpin dan memberikan teladan dalam kehidupan kita.
Pada akhir setiap peristiwa setelah Kemuliaan dapat ditambahkan doa St. Fatima:
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.
Dan pada akhir Doa Rosario biasanya ditambahkan doa:
O Maria, Bunda belaskasih, lindungilah kami dari yang jahat. Ambillah kami bersamamu ketika kami mati. Ya Bunda Allah yang suci, seluruh dunia bergembira karena dari padamu, datanglah Yesus, Putera Keadilan dan Tuhan kami, telah memberi kami berkat-Nya ketika Dia membebaskan kami dari kematian abadi dan membuka jalan menuju kehidupan kekal. Amin.
Mungkin ada diantara kita yang bertanya mengenai Peristiwa Cahaya atau Peristiwa Terang. Peristiwa Cahaya. Peristiwa ini ditambahkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2003 dalam rangka mengenangkan hidup dan karya Kristus di dunia.

Sebagaimana telah banyak diketahui bahwa Paus Yohanes Paulus II dikenal selalu memohonkan pertolongan kepada Bunda Maria pada masa-masa tersulitnya. Peristiwa tersebut ditambahkan oleh beliau secara khusus dari pengalaman iman dan rasa cintanya dalam memandang Maria sebagai Bunda Gereja.

Doa Rosario selayaknya didoakan setiap hari dan bukan hanya pada bulan Oktober atau saat-saat tertentu saja



Resources:

Hendrik, Christianus, Rm, Seputar Liturgi dan Perayaan Ekaristi Gereja Katolik Indonesia

Jumat, Kasmirus P, SMM, Bunda Maria Dalam Kalender Liturgi Katolik

Lennon, Mary Isadore, Sister, Order of Mass With Prayers and Novenas

Peffleym, P. Francis J., Mengapa Berdoa Rosario

Saunders, William P. Asal-usul Rosario


Yesaya, Media Bina Iman Katolik,  Ratu Rosario
__________________________, Kuasa Doa Satu Salam Maria


__________________________, Salam Maria dan Rosario

__________________________,  Rosario Doa yang Penuh Kuasa

__________________________, Rosario Dalam Terang Kitab Suci

__________________________, Doa Bapa Kami